Jumat, 25 Maret 2011

Tentang Wawasan Nusantara

Nama : Dani Hamdani
NPM  : 16209229
Kelas : 2EA08
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Indonesia merupakan negara dengan sebutan seribu pulau karena terdiri dari berbagai macam pulau dari Sabang sampei Merauke. Terdiri dari berbagai suku dan budaya masing-masing daerahnya, terdapat banyak jenis bahasa menurut daerahnya. Akan tetapi tetap menjungjung tinggi bahasa kita bahasa Indonesia. Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar. Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

Sangat disesalkan jika negara kita harus terpisah seperti halnya Timoer Leste, negara yang sekarang beribukota di Kota Dily tersebut awalnya merupakan bagian dari negara Indonesia. Dikarenakan ada permasalahan antara Timur-timur dan pemerintahan Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden BJ Habibi yang tidak bisa lagi diselesaikan, akhirnya Timur-Timur memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara Timoer Leste.
Kendaraan berplat nomor Timor Leste komsumsi BBM sudsidi Indonesia


berita2.com (Kefamenanu): Kendaraan roda empat bernomor plat negara Timor Leste yang setiap hari keluar-masuk ke wilayah Indonesia khususnya Kabupaten Timor Tengah Utara, yang langsung berbatasan dengan wilayah enclave distrik Oecusse negara Timor Leste, selalu mengisi bahan bakar khususnya bensin dan solar yang juga adalah merupakan BBM subsidi dari pemerintah.

Pantauan wartawan dilapangan nampak puluhan mobil berplat nomor luar negeri itu hilir mudik di wilayah negara Indonesia khususnya kota Kefamenanu ketika bahan bakarnya habis selalu mengisi di beberapa SPBU dan eceran yang dijual hampir disepanjang jalan protokol kota Kefamenanu.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara Hermegildus Bone yang ditemui wartawan dikediamannya belum lama ini, secara tegas sangat menyayangkan kendaraan berplat nomor negara Timor Leste tersebut.

Menurutnya seharusnya khusus untuk kendaraan tersebut dibuatkan SPBU khusus di perbatasan dengan harga standar internasional sehingga mereka jangan seenaknya ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi, seolah-olah mereka juga membayar pajak.
http://www.berita2.com/daerah/ntt/86...indonesia.html

Timor-Timur adalah sebuah negara kecil yang terletak disebelah utara Australia dan bagian timur Pulau Timor.

Negara berpenduduk 1.084.971 jiwa ini pada tahun 1976 sempat bergabung dengan Indonesia setelah ditelantarkan Portugal pada tahun 1975 karena Portugal dilanda Revolusi Anyelir. Pada tahun 1999, Timor-Timur memisahkan diri dari Indonesia melalui referendum pemisahan diri, dan resmi membentuk Negara merdeka pada tanggal 20 mei 2002, dan kemudian mengganti nama menjadi Timor Leste.

Harapan besar dan angan yang tinggi terpatri bahwa setelah lepas dari Indonesia, Negara yang beribukota di Dilli ini akan menjadi Negara kaya, karena akan mengeksploitasi minyak bumi di Celah Timor (Timor Gap).
Namun ternyata, sulit bagi Timor-Timur untuk mendapatkan devisa dari Celah Timor , karena Australia yang sejak semula mengiming-imingi Timor-Timur tentang pengelolaan eksploitasi tersebut mendapatkan hasil 80% dari pengelolaan eksploitasi Celah Timor, sedangkan Timor-Timur hanya mendapat sisanya.

Australia juga menghalang-halangi Timor-Timur untuk menguasai Celah Timor secara penuh dengan cara mengulur-ulur penyelesaian perbatasan kedua negara.

Siapapun boleh berharap, meskipun tidak semua harapan bisa menjadi kenyataan.Seperti halnya Timor-Timur, sampai saat ini sepertinya masih harus berjuang menggapai impian sebagai Negara kaya penghasil minyak. Alih-alih bisa mengikuti jejak Brunai Darusalam. Secara ekonomis, saat ini Timor-Timur masih sangat tergantung pada pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai BBM.

Selain itu, kebijakan pemerintah Timor-Timur yang mengadopsi mata uang Dolar AS sebagai mata uang Negara Timor-Timur, juga mengakibatkan turunnya daya beli rakyat.

Sebuah kemerdekaan memang mahal harganya, apalagi bila kemerdekaan tersebut hanya merupakan ambisi dari segelintir orang-orang tertentu yang terbuai janji-janji dan haus kekuasaan. Dampaknya , saat ini Timor-Timur menduduki peringkat ke-7 dari 10 negara termiskin didunia dengan percapita $800. Inilah 10 negara termiskin di dunia.
Sumber: Kaskus
Kutipan diatas merupakan bagian wawasan nusantara yang merupakan dampak negative karena tidak ada kecocokan ataupun beda sudut pandang dan pemahaan antara satu pihak dengan pihak lainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar