Selasa, 09 Oktober 2012

Tugas 1 - Etika Bisnis


Nama  : Dani Hamdani
NPM    : 16209229
Kelas    : 4EA08
ETIKA BISNIS (Tugas 1)

Adat Kebiasaan Suku Baduy
Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah Sunda setelah Jawa Barat. Saya merupakan keturunan asli Sunda, saya tinggal di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak-Banten. Provinsi Banten juga memiliki masyarakat tradisional yang masih memegang teguh adat tradisi yaitu Suku Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Masyarakat Sunda mempunyai adat istiadat terun-menurun dari nenek moyang masyarakat Sunda, diantaranya yaitu “Upacara Adat Masa Kehamilan, Masa Kelahiran, Masa Anak-anak, Perkawinan, Kematian, dll”.
Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang adak kebiasaan masyarakat Suku Baduy. Suku Baduy merupakan masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat dari para leluhurnya, disana tidak terdapat sentuhan modern sedikitpun. Tidak adak listrik ataupun alat elektronik lainnya.
Suku Baduy terletak di Desa Kanekes Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak Banten. Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Tangtu, Panamping, dan Dangka.
a.       Kelompok Tangtu (Baduy Dalam).
suku Baduy Dalam tinggal di pedalaman hutan dan masih terisolir dan belum masuk kebudayaan luar. Memiliki kepala adat yang membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi biasa disebut Pu’un. Orang Baduy dalam tinggal di 3 kampung,yaitu Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik.
b.      Kelompok Masyarakat Panamping (Baduy Luar),
mereka tinggal di desa Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, yang mengelilingi wilayah baduy dalam. Masyarakat Baduy Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. suku Baduy Luar biasanya sudah banyak berbaur dengan masyarakat Sunda lainnya. selain itu mereka juga sudah mengenal kebudayaan luar, seperti bersekolah.
c.       Kelompok Baduy Dangka,
mereka tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam).

Mata pencarian masyarakat Baduy yang paling utama adalah bercocok tanam padi huma dan berkebun serta membuat kerajinan koja atau tas dari kulit kayu, mengolah gula aren, tenun dan sebagian kecil telah mengenal berdagang.


Kepercayaan yang dianut masyarakat Kanekes adalah Sunda Wiwitan. Didalam baduy dalam, Ada semacam ketentuan tidak tertulis bahwa ras keturunan Mongoloid, Negroid dan Kaukasoid tidak boleh masuk ke wilayah Baduy Dalam. Jika semua ketentuan adat ini di langgar maka akan kena getahnya yang disebut kuwalat atau pamali adalah suku Baduy sendiri.
suku Baduy memiliki tata pemerintahan sendiri dengan kepala suku sebagai pemimpinnya yang disebut Puun berjumlah tiga orang. Pelaksanaan pemerintahan adat kepuunan dilaksanakan oleh Jaro yang dibagi kedalam 4 jabatan yang setiap jaro memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Yaitu Jaro Tangtu, Jaro Dangka, Jaro Tanggungan, dan Jaro Pamarentah. Jaro tangtu bertanggung jawab pada pelaksanaan hukum adat pada warga tangtu dan berbagai macam urusan lainnya. Jaro dangka bertugas menjaga, mengurus, dan memelihara tanah titipan leluhur yang ada di dalam dan di luar Kanekes. Jaro dangka berjumlah 9 orang, yang apabila ditambah dengan 3 orang jaro tangtu disebut sebagai jaro duabelas. Pimpinan dari jaro duabelas ini disebut sebagai jaro tanggungan. Adapun jaro pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara masyarakat adat Kanekes dengan pemerintah nasional, yang dalam tugasnya dibantu oleh Pangiwa, Carik, dan Kokolot Lembur atau Tetua Kampung.
Jika kita ingin menginap di Kampung Baduy, kita juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yg berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy. Paling tidak mematuhi peraturan yg dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes, Dainah, bagi pendatang yg akan memasuki wilayahnya.

Aturan bagi pendatang antara lain larangan membawa tape atau radio, tidak membawa gitar, tidak membawa senapan angin, tidak menangkap atau membunuh binatang, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tidak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman memabukkan, dan tidak melanggar norma susila.

Khusus untuk warga asing, diharamkan untuk masuk ke wilayah Baduy Dalam yg warganya selalu berpakaian putih, yakni wilayah Kampung Cibep-Cikartawana-Cikeusik. Orang asing hanya diizinkan masuk hingga ke wilayah Baduy Luar yg warganya selalu berpakaian hitam.

Sementara itu, pada bulan Kawalu (masa panen tiga bulan berturut-turut pada bulan Februari hingga April) sebaiknya para turis atau wisatawan tidak pergi ke Suku Baduy atau di pending dahulu, Baduy Dalam ditutup sama sekali untuk semua orang luar. Namun, bagi pengunjung pada bulan Kawalu tetap bisa bertemu dengan warga Baduy Dalam saat keluar dari kampung mereka.




Cibeo, adalah nama salah satu kampung Baduy Dalam yang menjadi tujuan utama para wisatawan. Kampung mungil yang terletak di pegunungan Kendeng ini terkenal dengan keaslian budaya dan adat istiadat kuno warisan nenek moyang suku Baduy.  Selain Cibeo, masih ada dua kampung Baduy Dalam lain: Cikertawana  dan Cikeusik. Tapi, lokasi keduanya lebih sulit dijangkau dan lebih terpencil.
Adat Baduy yg sangat membatasi sentuhan dgn dunia modern, terutama pada listrik, dan peralatan elektronik lainnya juga memaksa pengunjung yg akan menginap harus melengkapi peralatan yg relatif banyak, terutama membawa senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam hari.

Jaket cukup membantu untuk mengusir hawa dingin di perkampungan Baduy yg memiliki ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut ini. Kantong tidur pun tidak ada salahnya dibawa untuk membantu menghangatkan badan ketika tidur pada malam hari.
Malam di Baduy sangat dingin. Rasa dingin itu sangat menusuk tulang karena warga Baduy tidurnya di lantai panggung, bukan di atas dipan.



Apabila kita menginap di perkampungan Baduy Luar, kita bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi. Di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek. Jadi, kalau sudah siap masuk ke kawasan Baduy, jangan lupa menyelesaikan segala urusan di kota terlebih dahulu karena akan sulit mendapatkan sinyal telepon seluler.

1 komentar:

  1. A guide to playing the classic classic playing metal band rings
    Tired of playing classic titanium element rock band revlon titanium max edition rings? Then here are our 10-step steps for a 1xbet more titanium post earrings modern and more exciting journey. is titanium lighter than aluminum

    BalasHapus